Tol Kediri–Tulungagung Dibangun Swasta, Bukan Pemerintah: Ini Sosok di Baliknya

  


Kediri,sergaponline.online  – Proyek pembangunan jalan tol Kediri–Tulungagung tengah berjalan dan menjadi perhatian publik. Namun, yang menarik, pembangunan tol sepanjang 44,17 kilometer ini bukan digagas oleh pemerintah, melainkan oleh pihak swasta, yakni raksasa industri rokok asal Kediri, PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Melalui anak perusahaannya PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT), Gudang Garam menggelontorkan dana besar untuk membiayai proyek infrastruktur ini. Berdasarkan laporan resmi, Gudang Garam telah menyetor modal sebesar Rp 3,5 triliun ke SSAT sebagai langkah awal pembangunan.

SSAT sendiri dibentuk sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang secara khusus menangani proyek Tol Kediri–Tulungagung. Nilai total investasi yang dikucurkan untuk tol ini mencapai Rp 9,92 triliun, dengan jangka waktu konsesi selama 50 tahun. Artinya, SSAT akan mengelola jalan tol ini selama setengah abad ke depan.

Proyek ini secara resmi dimulai setelah dilakukan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT)Perjanjian Regres, dan Perjanjian Penjaminan pada tanggal 27 Februari 2024. Dengan penandatanganan tersebut, proyek tol Kediri–Tulungagung secara legal berada di bawah kendali swasta, meskipun tetap dalam pengawasan dan regulasi pemerintah.

Jika biasanya jalan tol dibiayai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), maka proyek ini cukup unik karena sepenuhnya diinisiasi oleh pihak swasta tanpa keterlibatan investasi langsung dari pemerintah.

Tol Kediri–Tulungagung sendiri diproyeksikan mempercepat konektivitas antarwilayah di Jawa Timur bagian selatan, serta membuka peluang investasi dan pengembangan kawasan industri, pariwisata, dan UMKM di daerah yang dilewati.

Lalu, siapa sosok di balik Gudang Garam dan proyek ambisius ini?

Perusahaan rokok ternama ini didirikan oleh Surya Wonowidjojo, dan kini dikelola oleh keluarganya. Saat ini, yang menjadi figur utama di balik perusahaan dan proyek tol tersebut adalah Susilo Wonowidjojo, pengusaha asal Kediri yang masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

Dengan jaringan bisnis kuat dan kekayaan yang melimpah, keluarga Wonowidjojo melalui Gudang Garam menunjukkan kontribusi besar mereka terhadap pembangunan infrastruktur di daerah asalnya. Keputusan untuk membangun tol sendiri menunjukkan komitmen mereka bukan hanya dalam dunia usaha, tetapi juga pembangunan daerah.

Peta jalur tol yang dirancang menunjukkan bahwa jalan ini akan melewati sejumlah titik strategis yang menghubungkan Kediri dan Tulungagung secara langsung, memangkas waktu tempuh, dan meningkatkan aksesibilitas kawasan selatan Jawa Timur.

Pembangunan tol ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing wilayah, mengurangi beban lalu lintas jalan arteri, dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokal. Di tengah minimnya pembangunan tol di kawasan selatan Jawa Timur, kehadiran proyek ini memberikan harapan baru bagi masyarakat.

Masyarakat Kediri dan Tulungagung kini menanti kapan tol tersebut akan rampung dan dapat digunakan. Hingga kini, proses konstruksi masih berlangsung dan berbagai tahapan teknis serta pembebasan lahan terus berjalan.

Dengan terlibatnya swasta dalam pembangunan infrastruktur skala besar, proyek ini bisa menjadi contoh kolaborasi positif antara dunia usaha dan kepentingan publik.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama