Transformasi Pasar Tradisional: Nongkrong Sambil Belanja di Pasar Setonobetek

 

Kediri,    sergaponline.online      – Pemerintah Kota Kediri terus berinovasi agar pasar tradisional tetap eksis di tengah tren belanja online. Salah satu strategi baru yang mulai diterapkan adalah konsep “berbagi pakai”, seperti yang dijalankan di Pasar Setonobetek.

Menurut Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Kediri, Tetuko Erwin Sukarno, konsep ini menggabungkan fungsi pasar sebagai tempat belanja sembako dengan tempat hiburan dan rekreasi.

“Konsumen bisa belanja sambil nongkrong atau bahkan mengajak anak bermain. Ini cocok untuk keluarga,” ujarnya.

Di lantai 2 pasar, kini hadir puluhan kafe dan tempat nongkrong yang menyasar anak muda. Sebanyak 59 kios di lantai ini sudah habis tersewa hanya dalam waktu 5 bulan, dengan harga sewa Rp 4,5 juta per tahun.

Sebagai perbandingan, kios di lantai 1 yang fokus pada pedagang tradisional disewakan dengan harga Rp 400 ribu per tahun. Untuk retribusi kebersihan, dikenakan tarif Rp 7.000 per kios di kedua lantai.

Konsep modern ini mulai mengubah stigma pasar tradisional yang dulu dianggap kumuh dan membosankan. Anak muda kini tak segan untuk datang, nongkrong, bahkan ikut berbelanja.

“Pemilik kafe juga berbelanja kebutuhan bahan makanan di lantai 1. Jadi perputaran ekonomi tetap terjaga,” imbuh Tetuko.

Ke depan, Pemkot bersama Perumda Pasar Joyoboyo juga akan menambah fasilitas bermain anak dan menjadikan pasar sebagai bagian dari program outing class.

“Mereka bisa belajar proses tawar-menawar, salah satu ciri khas pasar tradisional,” pungkasnya.  (RED.A)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama