Kediri, sergaponline.online – Kreativitas bisa tumbuh dari mana saja, termasuk dari Desa Pagung. Shandi, seorang guru bahasa Inggris berusia 34 tahun, berhasil menyulap biji genitri menjadi gelang yang stylish dan kekinian, cocok untuk anak muda masa kini.
Usaha kerajinan tangan yang dirintisnya ini memang masih seumur jagung. Namun, respons pasar sungguh menggembirakan. “Kemarin ada pesanan buat suvenir sebanyak 40 gelang,” ungkap Shandi dengan senyum bangga.
Inspirasi datang saat ia menghadiri sebuah pameran di Taman Brantas, Kota Kediri. Di sana, Shandi melihat gelang dari biji genitri, namun menurutnya model yang dipamerkan kurang cocok bagi anak muda. “Aku suka, tapi modelnya kurang oke kalau dipakai anak muda,” ujarnya.
Berangkat dari situ, Shandi pun berkreasi. Awalnya, ia membuat satu gelang untuk dipakai sendiri. Tak disangka, gelang tersebut justru menarik perhatian banyak orang. “Waktu aku pakai, banyak yang suka dan langsung pesan. Awalnya dua orang, lalu terus bertambah,” kenangnya.
Dengan merek Sandykala, Shandi menggunakan benang nylon yang dipadukan dengan genitri ukuran kecil. Selain genitri, ia juga menciptakan gelang monte yang terbuat dari bahan-bahan khas Kalimantan, seperti aren ngurak, palawan, raja kayu putih, gaharu, kayu semar, ulin manang, hingga raja merah.
Saat ini, Shandi mengerjakan semua produksi sendiri. Dalam sekali proses, ia bisa membuat hingga 30 gelang. Model yang ditawarkan pun beragam, mulai dari model klasik hingga model rayu, dan semuanya bisa dikenakan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.
Tak hanya mengedepankan estetika, Shandi juga ingin memperkenalkan manfaat genitri yang diyakini baik untuk tubuh, sekaligus mengangkat potensi lokal dari Kediri. (RED.A)
Posting Komentar