Kediri, ergaponline.online– Ketatnya pengawasan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) tak lantas membuat para narapidana jera. Sebaliknya, mereka justru terus mencari celah untuk menyelundupkan barang terlarang, terutama narkotika jenis sabu, ke dalam lingkungan penjara.
Meski sejumlah Lapas kini telah dilengkapi alat pemindai X-Ray dan pemeriksaan ketat terhadap barang bawaan pengunjung, upaya penyelundupan masih terjadi. Bahkan, narapidana nekat menyamarkan sabu ke dalam kemasan makanan dan minuman untuk mengelabui petugas.
"Ada atau tidaknya X-Ray, pengamanan Lapas sudah ketat. Tapi dengan X-Ray jadi makin susah," kata Roy, salah satu warga binaan pemasyarakatan (WBP), saat ditemui wartawan, Sabtu (21/6/2025).
Roy mengaku, meski pengawasan makin ketat, keinginan untuk kembali mengonsumsi sabu masih muncul. Salah satu ide yang pernah terlintas di benaknya adalah menyelundupkan sabu dalam kemasan kopi bubuk.
"Belum saya coba, tapi sempat kepikiran," akunya yang kini tengah menjalani proses hukum dalam kasus narkotika.
Meskipun berniat, ia mengurungkan niat karena takut masa hukumannya diperpanjang jika aksinya ketahuan.
Penyelundupan Handphone Juga Kian Sulit
Selain narkotika, upaya penyelundupan handphone ke dalam Lapas juga semakin sulit dilakukan. Menurut Roy, hampir semua titik yang dulu dianggap aman kini mudah terdeteksi oleh petugas.
“Sekarang sulit sekali menyembunyikan HP. Mending jalani hidup yang benar supaya cepat keluar,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan narapidana lain bernama Omi. Ia menyebut, alat X-Ray menjadi ancaman nyata bagi napi yang ingin menyelundupkan barang. Dulu, ia pernah berhasil menyelundupkan sabu ke dalam kemasan mie instan dengan cara disisipkan di bagian tengah. Namun, metode tersebut kini sudah mudah terdeteksi.
“Pernah coba masukkan ke dalam mie, tapi akhirnya ketahuan juga,” ungkapnya.
Petugas Semakin Cermat, Razia Diperketat
Omi mengakui bahwa petugas kini semakin cermat membaca gelagat napi. Ditambah lagi, razia rutin digelar siang dan malam. Bahkan pengecekan fisik hingga ketukan di dinding dan lantai dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan tak ada barang terlarang disembunyikan.
“Sekarang semua dicek, tembok dan lantai pun dideteksi,” katanya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meski teknologi pengawasan terus ditingkatkan, niat sebagian narapidana untuk melanggar hukum masih tinggi. Namun, dengan pengamanan yang semakin ketat dan kontrol intensif dari petugas, diharapkan berbagai celah penyelundupan dapat diminimalkan.
Penegakan disiplin di Lapas terus diperkuat demi menciptakan lingkungan yang lebih aman, bersih, dan bebas dari peredaran narkotika maupun barang terlarang lainnya.(red:a)
Posting Komentar