Kediri, sergaponline.online – Memelihara kucing bisa menjadi sumber kebahagiaan tersendiri di rumah. Tingkah lucu dan manja si kucing sering kali menjadi hiburan bagi keluarga. Namun, bagi orang tua yang baru memiliki bayi, muncul kekhawatiran tersendiri: Apakah kucing aman untuk bayi? Apakah bulunya bisa membahayakan kesehatan si kecil?
Pertanyaan-pertanyaan ini wajar muncul, terutama bagi keluarga yang baru pertama kali memiliki bayi. Kehadiran kucing dan bayi dalam satu rumah memang bisa menjadi tantangan, namun bukan hal yang mustahil untuk dilakukan dengan aman.
Risiko Memelihara Kucing di Sekitar Bayi
Meskipun kucing terlihat bersih dan menggemaskan, ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan, terutama karena sistem kekebalan tubuh bayi masih sangat rentan:
Alergi
Bulu kucing bisa membawa protein dari air liur dan kulit mati (dander) yang dapat memicu reaksi alergi. Gejalanya antara lain bersin-bersin, mata merah dan berair, hidung tersumbat, hingga ruam kulit.
Toksoplasmosis
Kucing bisa menjadi inang parasit Toxoplasma gondii, terutama jika terbiasa berburu tikus atau makan daging mentah. Parasit ini biasanya ditemukan pada feses kucing, tapi bisa saja menempel di bulu jika tidak dibersihkan dengan baik.
Infeksi Bakteri dan Jamur
Kucing yang kurang terawat bisa membawa bakteri seperti Salmonella atau jamur penyebab kurap. Bayi yang menyentuh kucing lalu memasukkan tangan ke mulut rentan tertular infeksi ini.
Tips Aman Memelihara Kucing Saat Memiliki Bayi
Kabar baiknya, memelihara kucing saat memiliki bayi tetap bisa dilakukan dengan aman jika orang tua menerapkan prinsip kebersihan dan pengawasan. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
Jaga Kebersihan Kucing
Mandikan kucing secara rutin dan sisir bulunya agar tidak rontok ke mana-mana. Pastikan kaki dan bulunya bersih, apalagi setelah bermain di luar rumah.
Batasi Akses ke Kamar Bayi
Jangan biarkan kucing tidur di tempat tidur bayi. Gunakan pintu tertutup atau pagar pembatas agar si kucing tidak masuk ke kamar bayi tanpa pengawasan.
Rutin Membersihkan Rumah
Gunakan vacuum cleaner untuk membersihkan bulu kucing di lantai, sofa, dan karpet. Cuci tangan sebelum menyentuh bayi, apalagi setelah memegang kucing.
Rutin ke Dokter Hewan
Pastikan kucing mendapatkan vaksinasi lengkap dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Ini penting untuk mencegah penyakit yang bisa menular ke manusia.
Gunakan Air Purifier
Pasang air purifier di ruangan yang sering digunakan bayi untuk membantu menyaring debu, bulu kucing, dan alergen lain di udara.
Kesimpulan
Memelihara kucing saat memiliki bayi memang membutuhkan usaha ekstra, tapi bukan berarti harus memilih salah satu. Dengan menjaga kebersihan, membatasi interaksi secara bijak, dan rutin memeriksa kesehatan kucing, kucing dan bayi bisa hidup berdampingan secara harmonis di rumah.
Kalau kamu punya cerita seru tentang hidup bersama bayi dan kucing, boleh banget dibagikan. (RED.A)
Posting Komentar