Kediri, sergaponline.online – Pemerintah Desa Ngadiluwih memiliki gagasan inovatif untuk menjadikan wilayahnya sebagai pusat pembelajaran pertanian berbasis komoditas unggulan. Salah satu langkah strategis yang mulai diwujudkan adalah pengembangan tanaman durian sebagai ikon desa sekaligus sumber pendapatan baru bagi warga.
Kepala Desa Ngadiluwih, Ragil Panca Yuga, menjelaskan bahwa inisiatif ini bermula dari kesuksesan salah satu warga yang dengan tekun membudidayakan pohon durian di pekarangan rumahnya. Bukan hanya satu atau dua pohon, tetapi puluhan pohon durian tumbuh subur dan menghasilkan buah dengan kualitas yang menjanjikan.
"Setelah dilihat, ternyata tanah di sini sangat cocok untuk tanaman durian. Buahnya besar dan rasanya enak. Ini bisa jadi potensi besar bagi desa," ungkap Ragil.
Menindaklanjuti potensi tersebut, Pemerintah Desa Ngadiluwih pun mengalokasikan anggaran untuk pengadaan 400 bibit durian yang akan dibagikan ke seluruh RT. Setiap RT menerima sekitar 14 bibit, dengan mekanisme pembagian diserahkan kepada ketua RT sesuai dengan kondisi dan minat masyarakat.
"Bagi warga yang punya lahan cukup luas dan serius ingin menanam, kami bisa berikan lebih dari satu bibit, asalkan masih tersedia," ujarnya.
Upaya ini tak hanya ditujukan untuk membangun identitas desa, tetapi juga sebagai langkah pemberdayaan ekonomi warga. Tanaman durian memang membutuhkan waktu cukup lama untuk berbuah, biasanya sekitar dua hingga tiga tahun. Namun begitu mulai panen, hasilnya diperkirakan akan memberikan nilai ekonomi tinggi.
Untuk menjamin keberhasilan program, pemerintah desa turut memberikan pendampingan dan perawatan selama tahun pertama masa tanam, guna memastikan tanaman bisa tumbuh optimal.
"Kami paham tidak semua warga punya waktu dan kemampuan merawat tanaman. Oleh karena itu, kami bantu pada masa awal agar hasilnya nanti bisa dinikmati bersama," tambah Ragil.
Melalui program ini, Desa Ngadiluwih berharap bisa menjadi contoh desa berbasis pertanian edukatif yang menginspirasi wilayah lain, serta mendorong kemandirian pangan dan ekonomi masyarakatnya.(RED.AL)
Posting Komentar