Banyuwangi, sergaponline.online – Tim SAR gabungan melaporkan telah menemukan objek di dasar laut pada kedalaman 40–60 meter yang diduga kuat merupakan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya, kapal yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam. Temuan ini terjadi pada hari ketiga pencarian, Sabtu (5/7).
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, menyebutkan bahwa Dinas Navigasi Kementerian Perhubungan berhasil mengidentifikasi objek bawah air yang memiliki spesifikasi dan bentuk mirip dengan KMP Tunu Pratama Jaya.
"Dari hasil identifikasi, panjang dan lebar objek mirip dengan KMP Tunu Pratama Jaya. Namun kami masih perlu melakukan verifikasi lebih lanjut," ujar Ribut Eko dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Ia menambahkan bahwa tim SAR mengalami kendala karena lokasi objek yang ditemukan bergeser ke arah utara, sementara banyak korban ditemukan di arah selatan. Oleh karena itu, keterlibatan KRI Pulau Fanildo dari TNI AL diharapkan bisa membantu verifikasi lebih akurat.
KRI Pulau Fanildo dilengkapi dengan alat sonar dan magnetometer yang dapat mendeteksi objek dan logam di bawah laut, serta remotely operated vehicle (ROV) untuk mengambil visual bangkai kapal di kedalaman laut.
"ROV ini akan digunakan untuk melihat langsung kondisi dasar laut di titik yang diduga sebagai lokasi kapal tenggelam," jelas Panglima Komando Armada II Surabaya, Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya.
Hingga hari ketiga operasi pencarian, belum ada penambahan korban yang ditemukan di permukaan laut. Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 unit kendaraan saat tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB.
Berdasarkan data terakhir, 30 orang ditemukan selamat, enam orang meninggal dunia, dan 29 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. (RED.A)
Posting Komentar