Jemaah Haji Kediri Bersiap Menuju Arafah, Hadapi Tantangan Koordinasi dan Layanan Terbatas

  


Kediri, sergaponline.online  – Jelang wukuf di Arafah, jemaah haji asal Kediri Raya mulai bersiap sejak pagi hari ini (4/6). Meskipun kepastian waktu keberangkatan belum diumumkan secara resmi, para jemaah telah diminta untuk menyiapkan diri sedini mungkin, termasuk dengan mengucapkan niat ihram dari hotel masing-masing.

“Belum ada kepastian jam berangkatnya. Tapi intinya, jemaah sudah kami minta siap sejak pagi. Soal waktu pasti, kami ikuti informasi dari otoritas setempat,” kata Ahmad Kholil, pembimbing ibadah dari Kafilah 46 SUB.

Tahun ini, pelaksanaan haji menghadirkan tantangan tersendiri. Penerapan sistem syarikah di Arab Saudi membuat pembagian regu dan rombongan yang sudah rapi di Tanah Air menjadi acak-acakan. Akibatnya, banyak jemaah yang terpisah dari pembimbing dan tim layanan haji mereka.

“Jemaah dari KBIHU kami ada 62 orang, tapi mereka menyebar di enam kafilah berbeda. Koordinasi jadi serba sulit. Kami hanya bisa memanfaatkan grup WA dan telepon untuk tetap terhubung,” tutur Ahsinil Umam, Ketua KBIHU Ishlahul Ummah Kabupaten Kediri.

Situasi ini juga menyulitkan petugas kloter dan tenaga medis. Ketua Kafilah 46 SUB, Burhanul Mursalim, mengaku harus menyusuri hotel tempat jemaah menginap untuk memastikan data dan kondisi mereka.

“Saya mendata dari lantai atas sampai paling bawah hotel 903 ini. Harus telaten karena masing-masing jemaah tersebar tidak beraturan,” ujarnya.

Tak hanya itu, sejak Senin (1/6), layanan bus salawat yang biasa mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram juga sudah dihentikan. Layanan itu baru akan kembali beroperasi setelah puncak ibadah haji selesai, tepatnya Selasa (10/6) mendatang. Akibatnya, jemaah diminta memaksimalkan ibadah dari dalam hotel sekaligus menjaga stamina menjelang Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

“Kami imbau agar jemaah memperbanyak istirahat, berdoa dari kamar, dan menjaga kesehatan. Puncak ibadah tinggal menghitung hari,” jelas Khoirul Anam, Ketua Kloter 03 SUB.

Untuk menunjang kebugaran jemaah, petugas haji telah membagikan multivitamin dan oralit kepada seluruh jemaah. Langkah ini diambil untuk mencegah dehidrasi mengingat cuaca panas ekstrem di Arab Saudi yang bisa mencapai 45 derajat Celsius.

“Kemarin kami distribusikan satu kotak besar oralit dan vitamin untuk jemaah. Ini penting agar tidak jatuh sakit saat puncak haji,” tambah Khoirul.

Sementara itu, terkait konsumsi makanan, para jemaah tidak lagi menerima katering harian sejak memasuki masa persiapan wukuf. Sebagai gantinya, mereka diberikan paket makanan siap saji dalam bentuk kardus yang berisi lima kali jatah makan. Tiga di antaranya dikonsumsi pada Selasa (3/6), dan sisanya digunakan saat keberangkatan serta kepulangan dari Armuzna.

“Saya baru saja buka isi paket makanan. Katanya ada videonya juga buat panduan cara makannya. Baru mau coba ini, semoga cocok di lidah,” ungkap Zaenal Arifin, salah satu jemaah sambil tersenyum.

Dengan segala keterbatasan dan tantangan yang ada, semangat dan kekhusyukan jemaah tetap terjaga. Mereka percaya bahwa rangkaian puncak ibadah ini akan menjadi momen spiritual yang berharga dan tak tergantikan dalam perjalanan hidup mereka.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama