Kediri, sergaponline.online– Sebuah arca yang diduga berasal dari masa klasik ditemukan di area persawahan Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Jumat (20/6/2025). Menyikapi penemuan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) segera melakukan tindak lanjut.
Plt Kepala Disbudpar Kabupaten Kediri Mustika Prayitno Adi menyampaikan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah melaporkan temuan tersebut kepada Bupati Kediri, disusul dengan koordinasi bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI.
“Kami akan mengirimkan surat resmi kepada BPKW XI agar dilakukan identifikasi dan kajian lebih lanjut,” ujar Mustika.
Untuk sementara, arca disimpan di Balai Desa Gayam guna menjaga keamanannya sebelum ditangani secara profesional. Hal ini juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yang mewajibkan setiap temuan yang diduga benda cagar budaya untuk segera dilaporkan dan dilindungi.
Diduga Dewa Brahma, Namun Masih Perlu Kajian
Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Disbudpar Kediri, Eko Priyatno, menyebutkan bahwa arca ini diduga menggambarkan Dewa Brahma, berdasarkan identifikasi awal yang menunjukkan ciri empat wajah.
“Namun demikian, temuan sebelumnya di lokasi yang sama tahun 2007 juga ada arca berwajah empat, tapi ternyata merupakan arca Syiwa Catur Muka,” jelas Eko.
Karena bagian kepala arca terbaru ini belum ditemukan, identifikasi secara pasti masih menunggu kajian dari pihak berwenang.
Dekat dengan Situs Tondowongso
Menariknya, lokasi penemuan arca hanya berjarak sekitar 300 meter dari Situs Percandian Tondowongso, yang sebelumnya pernah diteliti oleh Balai Arkeologi Yogyakarta selama hampir sepuluh tahun.
Situs tersebut berdasarkan kajian penanggalan radiokarbon berasal dari sekitar tahun 1006 Masehi, atau abad ke-10, yang diperkirakan merupakan masa kejayaan Kerajaan Kahuripan.
“Kemungkinan besar temuan arca ini berkaitan dengan kompleks percandian Tondowongso,” tambah Eko.
Dengan temuan ini, Kabupaten Kediri kembali menegaskan eksistensinya sebagai salah satu wilayah penting dalam sejarah peradaban Jawa Timur. Pemkab berharap arca ini dapat menjadi bahan penelitian sekaligus edukasi sejarah bagi masyarakat. (red:a)
Posting Komentar