Kediri, sergaponline.online – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengapresiasi warisan budaya wastra asli Kota Kediri, yakni tenun ikat Bandar. Dalam kunjungannya ke Sentra Tenun Ikat Medali Mas, Bandar Kidul, Jumat (18/7), Roro Esti bahkan mencoba langsung menenun kain secara manual didampingi Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswari.
Roro tampak antusias mengikuti proses menenun yang dilakukan para perajin lokal. Ia menegaskan komitmen Kementerian Perdagangan untuk terus mendorong produk lokal seperti tenun ikat agar dapat menembus pasar ekspor.
"Kementerian Perdagangan memiliki program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Salah satu produk tenun yang sudah diekspor adalah sarung goyor. Kini tinggal bagaimana kita bisa menangkap lebih banyak lagi pasar luar negeri," ungkap Roro.
Roro juga menyebut pihaknya siap memfasilitasi pelaku UMKM melalui program business matching dan komunikasi dengan 33 perwakilan perdagangan di luar negeri.
"Harapan kami, UMKM seperti di Kediri ini bisa kita hubungkan dengan buyer internasional. Kami ingin bantu agar produk unggulan kebanggaan Kota Kediri bisa dikenal di pasar global," jelasnya.
Selain bicara pasar ekspor, Roro juga menekankan pentingnya regenerasi perajin. Ia berharap anak-anak muda dapat dilibatkan dalam proses produksi agar keterampilan menenun tidak punah.
“Kita ingin ada keberlanjutan. Anak muda harus dikenalkan dan diajari menenun. Saya senang di sini SDM-nya sudah mendapatkan pelatihan,” tuturnya.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswari, menyambut baik perhatian Wamendag terhadap potensi UMKM lokal. Ia berharap kolaborasi dengan pemerintah pusat dapat membuka pasar yang lebih luas bagi tenun ikat Bandar.
“Kami bersyukur Ibu Wamendag hadir langsung ke sini. Kami ingin berkolaborasi agar produk UMKM, khususnya tenun ikat, semakin dikenal dan dipasarkan secara internasional,” ujar Mbak Wali. (RED.A)
Posting Komentar