KEDIRI, sergaponline.online – Pernah merasa biasa saja dengan seseorang, tapi mendadak uring-uringan saat dia dekat dengan orang lain? Atau merasa semangat cuma karena dapat balasan chat darinya? Bisa jadi, kamu sebenarnya sedang menyukai seseorang—tanpa kamu sadari.
Menurut para psikolog, rasa suka tidak selalu datang dengan pengakuan. Bahkan banyak orang justru berada dalam fase “denial manis”, yaitu menyimpan rasa tanpa benar-benar mau mengakuinya. Padahal, tubuh dan perilaku seringkali sudah memberi sinyal lebih dulu sebelum hati menyusul.
Psikolog klinis Adinda Saraswati, M.Psi., menyebut fenomena ini sebagai bentuk reaksi alamiah manusia terhadap kebutuhan emosional dan afeksi. Menyukai seseorang diam-diam adalah sesuatu yang sangat umum, apalagi di masa kini saat interaksi bisa terjadi lewat banyak platform.
“Perasaan cinta itu bisa muncul perlahan, bahkan tanpa disadari. Yang penting adalah belajar jujur pada diri sendiri, sebelum berharap pada orang lain,” ujar Adinda.
Berikut beberapa sinyal khas bahwa kamu sebenarnya sedang suka sama seseorang, tapi masih berusaha terlihat cuek:
1. Selalu Ada Alasan Untuk Chat atau Sekadar Balas Story
Kamu mungkin tidak sadar sudah mulai sering nge-chat dia. Bahkan hal-hal sepele seperti, “Eh, tadi kamu lewat ya?” atau “Kamu pakai filter apa tuh?” bisa jadi dalih untuk memulai obrolan.
2. Merhatiin Banget Hal-Hal Kecil
Kamu tahu dia suka teh, bukan kopi. Kamu tahu jam aktifnya di Instagram. Kamu hafal emotikon favorit yang sering dia pakai. Itu bukan kebetulan—itu perhatian lebih dari biasanya.
3. Gampang Baper Kalau Dia Akrab Sama Orang Lain
Meskipun status kalian hanya “teman”, rasanya hati gerah kalau dia terlihat akrab dengan lawan jenis lain. “Aku nggak cemburu kok, cuma... ya, heran aja,” adalah salah satu bentuk pembelaan klasik.
4. Namanya Sering Tiba-Tiba Muncul di Pikiran
Sedang nonton film, baca buku, atau bahkan makan mie goreng—eh, kok kepikiran dia lagi? Kalau kamu sering mengalami ini, bisa jadi otakmu diam-diam sudah memprioritaskan dia di memori jangka pendekmu.
5. Perubahan Mood Tergantung Respons Dia
Dia bales chat pakai emoji senyum: kamu senyum-senyum sendiri. Dia lama bales: langsung overthinking. Ini bukti bahwa validasi emosionalmu mulai bergantung pada reaksinya.
6. Ngaku-ngaku Nggak Suka Tapi Kok Ribet Sendiri
Kalimat seperti “Aku biasa aja kok sama dia” sering keluar, tapi kamu tetap jadi orang pertama yang notice saat dia ganti foto profil. Penyangkalan seperti ini sering jadi alarm bahwa kamu sedang menolak rasa yang sesungguhnya udah muncul duluan.
Mengaku Bukan Berarti Harus Mengungkapkan
Adinda menekankan bahwa menyadari rasa suka bukan berarti kamu harus langsung mengutarakannya.
“Menerima emosi adalah langkah awal. Dari situ kita bisa mengevaluasi: apakah ini hanya ketertarikan sesaat, atau perasaan yang lebih dalam dan konsisten?”
Ia menambahkan bahwa terlalu lama menyimpan rasa juga bisa menimbulkan tekanan mental jika tidak diolah dengan baik. Maka dari itu, penting untuk jujur pada diri sendiri dan memahami batasan nyaman.
Boleh Suka, Tapi Jangan Kehilangan Diri Sendiri
Di era media sosial dan komunikasi cepat seperti sekarang, rasa suka bisa muncul lewat interaksi yang intens tapi tidak selalu bermakna. Jangan sampai kamu terbawa perasaan hanya karena atensi sesaat. Paling penting, jangan kehilangan jati diri hanya demi seseorang yang belum tentu merasa sama.
Ingat, menyukai seseorang adalah hal manusiawi. Tapi menjadi sadar akan perasaan itu dan tahu bagaimana menyikapinya—itulah kedewasaan emosional yang sesungguhnya.
Kalau kamu merasa mengalami beberapa tanda di atas, mungkin sudah waktunya berhenti bilang “nggak suka kok” dan mulai bertanya: “Sebenernya, aku kenapa ya?”(RED.AL)
Posting Komentar