Kediri, sergaponline.online – Menjelang dibukanya masa pendaftaran SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) jenjang SMA/SMK pada Senin, 16 Juni, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur meminta para calon peserta didik untuk lebih bijak dalam menentukan jalur pendaftaran yang akan dipilih.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, saat mengunjungi SMKN 1 Kota Kediri dan beberapa sekolah lain, menyampaikan bahwa siswa perlu mengenali potensi diri mereka sebelum memilih jalur pendaftaran agar peluang diterima di sekolah yang dituju bisa lebih besar.
“Sebenarnya anak-anak tidak perlu bingung. Mereka tinggal membaca ketentuan setiap jalur di laman resmi SPMB. Kalau belum jelas, silakan datang langsung ke sekolah dan tanyakan langsung ke panitia,” terang Aries di sela kunjungannya, kemarin.
Ia menekankan bahwa pemilihan jalur harus disesuaikan dengan keunggulan masing-masing siswa, baik dari aspek nilai akademik, lokasi tempat tinggal, maupun prestasi non-akademik.
“Coba dihitung-hitung dulu, sudah sesuai belum syaratnya? Jangan sampai asal pilih jalur tanpa pertimbangan,” lanjut Aries.
Menurutnya, keberhasilan diterima di sekolah negeri bergantung pada ketepatan memilih jalur yang paling realistis.
“Kuncinya ada di siswa itu sendiri. Mau nggak mereka memahami kondisi diri dan menyesuaikannya dengan persyaratan yang ada?” ujarnya.
Ribuan Siswa Telah Ambil PIN
Hingga hari Kamis (12/6), lebih dari 5.000 calon peserta didik tercatat telah mengambil PIN (Personal Identification Number) sebagai syarat awal pendaftaran. Proses pengambilan PIN akan ditutup pada Jumat (13/6) besok.
Jadwal pendaftaran SPMB sendiri dibagi dalam beberapa tahap:
16–17 Juni: Jalur afirmasi, perpindahan orang tua/wali, dan prestasi dari kejuaraan/lomba.
22–23 Juni: Jalur prestasi akademik (untuk jenjang SMA).
26–27 Juni: Jalur zonasi berdasarkan domisili (untuk SMA/SMK).
2–3 Juli: Jalur prestasi akademik (untuk jenjang SMK).
Antrean Mulai Terurai, Siswa Pilih Waktu Sepi
Sejumlah siswa tampak memilih hari-hari terakhir untuk mengambil PIN guna menghindari antrean panjang. Seperti yang dilakukan Nazwa Lovely Vaulyang, lulusan SMPN 9 Kota Kediri. Ia datang ke SMAN 3 kemarin agar tidak harus mengantre terlalu lama.
“Lebih enak ambil sekarang, suasananya lebih santai,” kata Nazwa, yang berasal dari Desa Kranggan, Kecamatan Gurah.
Usai mendapatkan PIN, Nazwa langsung mencoba simulasi pendaftaran. Namun dalam simulasi tersebut, ia hanya dapat menjajal satu jalur pendaftaran.
Hal senada disampaikan oleh Muhammad Delvin Putra Pradana. Dalam simulasi, ia bisa memilih hingga tiga sekolah, tetapi hanya bisa mencoba satu jalur untuk latihan.
“Sepertinya memang hanya untuk satu jalur latihan. Nggak ada pilihan buat nyoba di jalur lain,” ujar Delvin.
Latihan Pendaftaran untuk Cegah Kesalahan
Kepala Seksi SMA dan PK-PLK Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kediri, Chairul Effendi, menjelaskan bahwa simulasi pendaftaran bertujuan agar calon peserta tidak panik saat proses sesungguhnya. Banyak siswa, menurutnya, masih sering melakukan kesalahan teknis.
“Yang paling sering itu lupa tanggal penerbitan Kartu Keluarga, atau input data tidak sama dengan yang digunakan saat ambil PIN,” jelas Chairul.
Ia berharap, dengan adanya simulasi, para siswa bisa lebih siap dan tidak menemui kendala berarti saat proses pendaftaran resmi dimulai.(RED.AL)
Posting Komentar