Kediri, sergaponline.online – Komitmen Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam memperhatikan nasib petani kembali dibuktikan. Usai hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Purwoasri dan menyebabkan banjir yang merendam sawah di Desa Merjoyo, Pemkab Kediri langsung bergerak cepat untuk memberi penanganan.
Puluhan hektare tanaman padi milik warga sempat terendam air bah akhir Mei lalu, sehingga dikhawatirkan gagal panen. Namun berkat gerak cepat Mas Dhito, panggilan akrab Bupati Kediri, harapan petani kembali tumbuh.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Sukadi menjelaskan bahwa setelah menerima instruksi langsung dari Mas Dhito, pihaknya segera menurunkan tim ke lapangan.
“Kami langsung turun mengecek kondisi lahan dan berkoordinasi dengan kelompok tani setempat,” ujarnya.
Sebagai langkah cepat, Pemkab Kediri memberikan bantuan penyemprotan pupuk mikro menggunakan drone pertanian, untuk memulihkan kondisi tanaman padi yang telah memasuki usia tanam 30–45 hari. Penyemprotan ini dilakukan pada Senin–Selasa (2–3 Juni) dengan cakupan lahan sekitar 30 hektare.
Menariknya, proses penyemprotan dilakukan oleh petani milenial yang sebelumnya telah dibekali pelatihan pengoperasian drone. Proses ini juga melibatkan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) wilayah kerja Kecamatan Purwoasri.
“Selain penyemprotan, kami juga memberikan bantuan benih padi sesuai kebutuhan petani untuk mempercepat pemulihan,” tambah Sukadi.
Tak hanya berhenti pada penanganan jangka pendek, Sukadi menuturkan bahwa pihaknya juga tengah menyiapkan langkah strategis jangka panjang. Salah satunya adalah melakukan koordinasi lintas daerah dan lembaga untuk penanggulangan banjir berulang yang sering melanda kawasan pertanian di Purwoasri.
“Kami sudah jadwalkan pertemuan dengan Pemkab Jombang dan BBWS Brantas pada 10 Juni mendatang. Fokusnya membahas normalisasi saluran Sungai Apur,” jelasnya.
Sungai Apur merupakan jalur pembuangan air dari wilayah pertanian di Kecamatan Plemahan, Papar, dan Purwoasri yang mengalir menuju Kabupaten Jombang. Normalisasi ini diharapkan menjadi solusi permanen atas banjir musiman yang telah lama meresahkan petani.
Darnali, salah satu petani Desa Merjoyo, mengungkapkan rasa syukur atas perhatian pemerintah. Menurutnya, banjir menjadi masalah rutin setiap musim hujan, namun baru kali ini penanganan diberikan dengan cepat dan terarah.
“Terima kasih Mas Bupati yang langsung merespons laporan kami. Bantuan ini sangat membantu. Semoga normalisasi sungai nanti bisa benar-benar menyelesaikan masalah,” ujar Darnali.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkab Kediri berharap keberlangsungan produksi pertanian di Purwoasri tetap terjaga. Apalagi wilayah ini merupakan salah satu sentra produksi padi dan termasuk daerah strategis dalam mendukung ketahanan pangan Kabupaten Kediri.(red.al)
Posting Komentar