Mahar Unik dan Kental Budaya: Pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina Jadi Sorotan

 

Kediri,     sergaponline.online       – Pernikahan Maula Akbar, putra politikus senior Dedi Mulyadi, dengan Putri Karlina, anak dari Kapolda Metro Jaya, menjadi sorotan publik karena prosesi yang megah dan sarat nilai budaya. Tak hanya karena latar belakang mempelai wanita yang merupakan seorang janda dengan tiga anak, namun juga karena mahar yang diberikan sangat tidak biasa.

Maula Akbar yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan napas. Prosesinya disiarkan langsung melalui Facebook Tribun Jabar.

"Saya terima nikahnya Luthfianisa Putri Karlina binti Karyoto dengan maskawin tersebut tunai," ucap Maula dalam video siaran langsung.

Yang menarik perhatian publik adalah bentuk mahar simbolik yang diberikan. Tak hanya berupa logam mulia, mahar yang dipersembahkan terdiri atas sembilan elemen khas budaya Sunda dan Jawa, seperti sapi, ayam, lauk-pauk, benih padi, hingga puluhan jenis pohon.

Mahar tersebut memiliki nilai filosofis mendalam. Angka sembilan dipilih karena memiliki makna khusus dalam falsafah Sunda dan Jawa, yang melambangkan kesempurnaan dan keberlanjutan hidup.

"Perkawinan itu proses pembenihan... benih sapi, benih domba, benih ikan, benih padi, benih pohon, benih kayu — semua itu simbol kehidupan yang berkelanjutan. Menikah itu bukan sekadar ritual, tapi membangun siklus kehidupan," jelas Dedi Mulyadi pada Rabu (16/7/2025).

Ia juga menambahkan, pemilihan mahar ini mempertimbangkan nilai manfaat bagi ketahanan pangan. “Karena kita juga ingin mas kawin yang bermanfaat untuk ketahanan pangan,” ujarnya.

Berikut daftar lengkap mahar yang diberikan Maula Akbar kepada Putri Karlina:

  • 9 ekor sapi

  • 9 ekor domba

  • 9 ekor ayam pelung

  • 9 jenis ikan mas

  • 9 tanggungan ikan burame dan 9 ayakan

  • 9 jenis padi lokal khas Sunda

  • 90 jenis pohon dan benih kayu

  • 90 gram logam mulia

Pernikahan ini menjadi pengingat bahwa adat dan budaya lokal masih bisa diangkat dengan elegan dalam momen sakral, sekaligus menghadirkan pesan tentang keberlanjutan dan kebermanfaatan dalam hidup berumah tangga.  (RED.A)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama