UMKM Aksesoris Bali-Lombok Raup Omzet Belasan Juta di Festival Kuno-Kini Kediri

  


Kediri,  sergaponline.online  – Festival Kuno-Kini 2025 yang digelar di kawasan ikonik Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, kembali membuktikan diri sebagai salah satu ajang pameran UMKM paling bergengsi di Jawa Timur. Diselenggarakan sejak 23 Mei hingga 1 Juni 2025 oleh Radar Kediri, festival ini sukses menyedot ribuan pengunjung dan menghadirkan ratusan pelaku UMKM dari berbagai penjuru Nusantara.

Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah UMKM Aksesoris Bali-Lombok, perajin perhiasan khas berbahan mutiara, kerang laut, dan bebatuan alam dari pesisir NTB dan Bali. Dikelola langsung oleh Parlen (28), seorang seniman asal Lombok Timur, stan miliknya menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung, khususnya pecinta perhiasan natural dan eksklusif.

“Saya ngambil sendiri dari laut, dibersihkan, dirangkai jadi gelang dan cincin. Mutiara biasanya juga dari hasil budidaya kerang. Semuanya natural,” terang Parlen saat ditemui di sela-sela pameran.

Dengan tangan seniman yang sebelumnya menekuni dunia lukis kanvas, Parlen menghadirkan koleksi perhiasan yang tidak hanya bernilai estetik, tapi juga menyimpan cerita dan filosofi laut dalam setiap karyanya. Tidak heran, selama mengikuti Festival Kuno-Kini, ia mengaku berhasil meraih omzet mencapai Rp 14 juta, sebagian besar berasal dari penjualan mutiara bijian yang banyak diborong pebisnis mutiara dari Pulau Jawa.

“Semua saya kerjakan sendiri dari awal hingga jadi. Saya belum punya karyawan, karena memang sudah terbiasa kerja seni sejak lama,” ungkapnya.

Harga perhiasan Aksesoris Bali-Lombok bervariasi, mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 6 juta, tergantung pada jenis dan kerumitan model yang ditawarkan. Semua koleksinya dibuat dalam jumlah terbatas, membuat setiap pembeli merasa memiliki barang yang unik dan tidak pasaran.

Dalam strategi pemasarannya, Parlen mengaku memilih metode "nomaden pameran" dengan berkeliling dari satu kota ke kota lain di seluruh Indonesia.

“Saya memang fokus keliling. Kalau ada info event di Kediri, saya terbang dari Lombok. Besok bisa saja saya ke Makassar atau Jakarta. Saya pilih cara ini agar bisa bertemu langsung dengan pembeli dan edukasi mereka soal kualitas mutiara asli,” jelasnya.

Menariknya, Aksesoris Bali-Lombok juga telah menjalin kerja sama eksklusif dengan sejumlah pusat perbelanjaan besar seperti Pakuwon Mall Group di Surabaya, Bali, dan Yogyakarta, yang menyediakan ruang display khusus bagi produk-produk Parlen.

Meskipun telah dikenal luas, Parlen tetap menolak untuk menjual produknya secara daring. Ia menilai pemasaran online terlalu rentan terhadap pembajakan desain dan penyalahgunaan citra produk.

“Saya khawatir produk saya ditiru atau dibuat versi palsunya. Ini juga kenapa saya ingin tetap menjaga nilai seni dan keaslian produk dengan pemasaran langsung,” tegasnya.

Dengan kombinasi keahlian seni, keaslian bahan, dan semangat wirausaha yang tinggi, UMKM Aksesoris Bali-Lombok tak hanya memberi warna pada Festival Kuno-Kini, tapi juga menjadi representasi bahwa produk lokal Indonesia mampu bersaing di pasar nasional dan premium secara elegan.

Festival Kuno-Kini sendiri rencananya akan ditutup dengan pesta budaya dan penampilan musik daerah sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku UMKM dan pengunjung yang telah memeriahkan event tahunan ini.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama