Makassar, sergaponline.online – Kejadian tragis menimpa AKP Ryanto Ulil Anshar, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, yang tewas ditembak oleh rekannya, AKP Dadang, di area parkir Polres Solok Selatan pada Jumat (22/11/2024) dini hari. Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya, terutama sang ibu, Cristina Yun Abubakar.
Pesan Terakhir Sang Anak
Cristina mengungkapkan bahwa tiga bulan lalu, Ryanto sempat menyampaikan keinginan untuk meninggalkan profesinya sebagai polisi. Namun, dirinya menolak:
"Jangan, Nak! Itu masa depanmu. Kamu harus bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan," katanya mengingat percakapan tersebut.
Cristina menduga anaknya menghadapi tekanan di tempat tugas, meskipun Ryanto tidak secara eksplisit mengungkapkannya. Dalam percakapan terakhir melalui video call dua hari sebelum kejadian, Cristina tidak mendapati tanda-tanda sesuatu yang salah.
Kronologi Penembakan
Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, mengungkapkan bahwa insiden terjadi di tengah upaya Ryanto menindak kasus tambang ilegal di wilayah Solok Selatan. Ryanto, bersama timnya, memimpin beberapa operasi terhadap tambang tanpa izin, termasuk galian C, yang mungkin menjadi latar belakang konflik internal ini.
Penembakan terjadi pada pukul 00.43 WIB, di parkiran Polres Solok Selatan. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki motif AKP Dadang melakukan aksi tersebut.
Reaksi dan Duka Mendalam Keluarga
Cristina merasa sangat kehilangan dan sulit menerima cara anaknya meninggal dunia.
"Kalau sakit mungkin lebih mudah diterima. Tapi, ini karena perbuatan orang lain, sampai nyawanya hilang kasihan," ucapnya dengan penuh haru.
Ryanto dikenal sebagai sosok yang dekat dengan keluarga. Ia kerap melakukan panggilan video dengan ibu, saudara, dan keponakannya. Cristina juga mengingat dua bulan lalu, saat Ryanto sempat pulang ke Makassar seolah ingin beristirahat dari kesibukan.
Tindakan Lanjutan
Kasus ini menjadi perhatian besar, terutama karena melibatkan penegakan hukum terhadap tambang ilegal. Pihak kepolisian menyatakan akan menindaklanjuti kasus ini secara transparan untuk mengungkap motif dan pihak-pihak terkait.
Peristiwa ini juga menjadi refleksi atas dinamika internal dan risiko yang dihadapi aparat penegak hukum, terutama dalam tugas-tugas yang berisiko tinggi.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.(Red.AL)
Posting Komentar