Membludak! Pendaftaran Jalur Domisili SMA/SMK Kediri Diserbu Ribuan Siswa, Kursi Sekolah Negeri Jadi Rebutan

 


 KEDIRI,   sergaponline.online – Antusiasme siswa lulusan SMP untuk masuk sekolah negeri lewat jalur domisili tak terbendung. Pada hari pertama pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025, sejumlah SMA dan SMK di wilayah Kediri Raya langsung dibanjiri peminat. Jumlah pendaftar bahkan telah melampaui pagu hanya dalam hitungan jam.

Jalur domisili ini menjadi kesempatan terakhir bagi siswa yang belum lolos pada jalur prestasi dan afirmasi untuk menembus sekolah negeri, baik di Kota maupun Kabupaten Kediri.

SMK Paling Diminati, Satu Kursi Diperebutkan 10 Pendaftar

Lonjakan pendaftar paling drastis terjadi di SMK, baik di kota maupun kabupaten. Berdasarkan data per Kamis (26/6) pukul 15.00 WIB, SMK Negeri di Kota Kediri sudah menerima 1.936 pendaftar, padahal daya tampung hanya 187 kursi. Artinya, satu kursi diperebutkan 10 siswa lebih.

Sementara di Kabupaten Kediri, kondisi serupa juga terjadi. Dari total pagu 298 kursi SMK, pendaftar sudah mencapai 2.988 siswa. Rasio persaingannya nyaris serupa: 1 kursi vs 10 siswa.

SMA Kabupaten Kediri Lebih Padat Dibandingkan Kota

Di jenjang SMA, persaingan lebih terasa di Kabupaten Kediri. Dari 14 SMA Negeri yang ada, daya tampung kolektif sebanyak 1.822 kursi. Namun, hingga sore hari kemarin jumlah pendaftar telah tembus 2.419 siswa, menyisakan 597 siswa yang otomatis akan tersisih.

Sebaliknya, persaingan di SMA Kota Kediri masih relatif terkendali. Dari pagu 1.024 siswa di tujuh SMA negeri, pendaftar baru mencapai 895 siswa.

“Meski relatif longgar di Kota Kediri untuk SMA, potensi ledakan pendaftar masih mungkin terjadi di hari kedua,” kata salah satu panitia SPMB dari Dinas Pendidikan.

Berbeda dari Zonasi, Jalur Domisili Pertimbangkan Nilai

Sebagai catatan, jalur domisili merupakan adaptasi dari jalur zonasi di sistem PPDB sebelumnya. Bedanya, selain jarak tempat tinggal, jalur domisili kini mempertimbangkan nilai rapor atau nilai akademik calon siswa. Ini yang membuat persaingan semakin kompetitif.

Masih Ada Kesempatan Jalur Nilai Akademik di SMK

Bagi siswa yang gagal di jalur domisili SMK, masih ada harapan. Dinas Pendidikan telah membuka jalur alternatif berupa seleksi berdasarkan nilai akademik, khusus untuk SMK negeri.

Jalur ini akan dibuka pada 2–3 Juli 2025, dan diharapkan menjadi opsi penyelamat bagi mereka yang tidak lolos jalur domisili.

Pengumuman Seleksi Segera Diumumkan

Proses pendaftaran jalur domisili akan ditutup Jumat (27/6), sementara hasil seleksi diumumkan Sabtu (28/6). Para orang tua dan siswa diimbau untuk terus memantau informasi resmi dan menyiapkan opsi cadangan jika tidak lolos seleksi utama.

“Siswa dan orang tua harus bijak. Jangan terpaku hanya pada satu sekolah favorit saja, tapi lihat potensi peluang di sekolah lain juga,” imbau salah satu pengawas pendidikan di Kabupaten Kediri.

Persaingan Pendidikan Negeri Semakin Ketat, Warga Diimbau Siapkan Rencana Alternatif

Dengan semakin ketatnya jalur masuk sekolah negeri, pemerintah daerah mendorong siswa untuk juga mempertimbangkan sekolah swasta berkualitas atau pendidikan vokasi sebagai alternatif, agar tidak kehilangan tahun ajaran.

“Pendidikan yang baik tak hanya ada di sekolah negeri. Banyak sekolah swasta yang juga unggul jika siswa mau serius belajar,” ujar seorang kepala sekolah di Kecamatan Pare.(RED.AL)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama