Kediri, sergaponline.online – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dengan mendorong pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten. Selain memaksimalkan pemanfaatan fasilitas SR di kawasan Balai Pengembangan Kompetensi ASN (BPKASN), kini fokus diarahkan pada penyediaan infrastruktur dan sarana pendukung untuk pembangunan gedung SR baru di lokasi tersebut.
Tak main-main, Pemkab Kediri telah menyiapkan lahan seluas 14,7 hektare di Plosokidul. Namun setelah dilakukan evaluasi kebutuhan, hanya sekitar 7,62 hektare lahan yang akan dimanfaatkan secara langsung untuk pembangunan kompleks SR, mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA. Sisa lahan tetap akan tercatat sebagai aset Pemkab Kediri dan berstatus Sertifikat Hak Milik (SHM), meskipun lahan yang digunakan untuk SR nantinya akan dihibahkan ke pemerintah pusat.
“Untuk lahan yang tidak dipakai tetap milik pemkab. Sedangkan lahan yang dipakai tetap SHM pemkab, namun statusnya hibah ke pemerintah pusat,” terang Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, M. Solikin.
36 Kelas Akan Dibangun, Pemerintah Pusat dan Daerah Bahu Membahu
Rencana pembangunan SR di Plosokidul mencakup total 36 ruang kelas untuk jenjang dasar hingga menengah. Pembangunan gedung sekolah secara fisik menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Sementara Pemkab Kediri akan bertugas menyiapkan fasilitas pendukung seperti akses jalan, instalasi air bersih, dan jaringan listrik.
“Kami akan membangun jalan menuju SR, instalasi listrik, dan penyediaan air bersih sebagai dukungan dari daerah,” tambah Solikin.
DPKP dan PUPR Dilibatkan, PDAM Siap Kelola Air
Pemkab Kediri juga telah membagi peran kepada masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mendukung proyek ini. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) diberi tanggung jawab membangun akses jalan, sementara Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) menangani penyediaan sarana air bersih dan listrik.
Kabid Cipta Karya DPKP, Joko Riyanto menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun sumur dalam lengkap dengan pompa submersible dan tandon air untuk mencukupi kebutuhan sekolah. Sedangkan untuk kebutuhan listrik, akan dibuat jaringan tegangan menengah (TM) dan tegangan rendah (TR) sepanjang sekitar dua kilometer.
“Pengelolaan air bersih nantinya akan dilakukan oleh PDAM dengan sistem penyertaan modal dari pemerintah daerah,” jelas Joko.
Langkah strategis ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun masa depan pendidikan di Kabupaten Kediri. Kehadiran SR di Plosokidul diharapkan bisa membuka akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas, khususnya bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Ini bukan hanya soal pembangunan fisik sekolah, tapi juga tentang investasi jangka panjang pada generasi muda Kabupaten Kediri,” pungkas Solikin.(RED.AL)
Posting Komentar