Kediri, sergaponline.online – Misteri penemuan jasad perempuan berdaster merah yang mengambang di aliran Sungai Brantas, Kelurahan Semampir, akhirnya terkuak. Identitas jenazah tersebut dipastikan bernama Samijah, 78 tahun, warga Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung.
Kepastian identitas korban didapatkan setelah Tim Inafis Satreskrim Polres Kediri Kota melakukan pemeriksaan sidik jari. Hasil identifikasi kemudian dikonfirmasi ke pihak keluarga, yang langsung datang ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk memastikan.
“Benar, identitas korban sudah diketahui. Pihak keluarga mengenali korban dari ciri fisik dan pakaian yang dikenakan almarhumah,” ujar Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Cipto Dwi Leksana, Sabtu (7/6).
Menurut Cipto, selain proses identifikasi dan visum, pihaknya juga telah melakukan olah TKP. Dari hasil penyelidikan tersebut, dipastikan bahwa tidak ditemukan unsur penganiayaan ataupun tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Tidak ada bekas luka atau tanda kekerasan. Jadi dapat disimpulkan kematian almarhumah tidak mengarah pada tindakan kriminal,” jelasnya.
Terpeleset Saat Buang Air, Korban Diduga Hanyut Tanpa Disadari
Berdasarkan keterangan keluarga dan warga sekitar, Samijah terakhir terlihat tiga hari sebelum ditemukan. Korban tinggal bersama salah satu anaknya di daerah bantaran Sungai Brantas wilayah Tulungagung. Saat itu, Samijah diduga keluar rumah untuk buang hajat di sekitar sungai belakang rumah.
“Diduga kuat, korban terpeleset dan jatuh ke sungai tanpa diketahui siapapun. Arus deras membawa tubuh korban hingga ke wilayah Kota Kediri,” imbuh Cipto.
Setelah dievakuasi, jenazah Samijah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. “Jenazah sudah dimandikan di RS Bhayangkara dan telah dibawa pulang ke Tulungagung oleh pihak keluarga,” jelasnya.
Sebelumnya, jasad Samijah sempat menjadi perhatian publik karena ditemukan dalam kondisi mengapung dan tersangkut di bawah Jembatan Semampir, pada Jumat (6/6) pukul 13.00 WIB.
Evakuasi dilakukan oleh BPBD Kota Kediri bersama personel Polsek Kota dan tim medis. Jasad tersebut awalnya dilaporkan sebagai Mrs. X karena belum diketahui identitasnya.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa kawasan bantaran sungai memiliki risiko tinggi, terutama bagi warga lanjut usia. Diperlukan kewaspadaan lebih, serta fasilitas sanitasi yang aman untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali.(RED.AL)
Posting Komentar