Yadnya Kasada 2025 Semarak, Menteri Fadli Zon Sambangi Bromo dan Dukung Suku Tengger sebagai Warisan Budaya Bangsa

   


Probolinggo,  sergaponline.online  – Perayaan Yadnya Kasada 2025 di kawasan Gunung Bromo berlangsung dengan nuansa yang lebih istimewa. Tahun ini, untuk pertama kalinya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon hadir secara langsung untuk mengikuti rangkaian acara suci masyarakat Suku Tengger.

Sebelum mengikuti prosesi utama, Fadli Zon sempat menikmati panorama malam dari Jembatan Kaca Seruni Point, yang kini menjadi ikon wisata baru di kawasan Bromo. Diselimuti udara dingin dan kabut tipis, sang menteri terlihat takjub dengan keindahan alam yang menyatu dengan kearifan lokal masyarakat setempat.

Fadli Zon tiba di Pendopo Agung Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Selasa malam (10/6/2025) pukul 20.50 WIB. Ia didampingi oleh Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris (Gus Haris).

Ketiganya tampil anggun dalam balutan busana adat khas Jawa Timur. Kehadiran mereka disambut hangat oleh para pemuka adat Suku Tengger, Forkopimda Kabupaten Probolinggo, jajaran Sekda, serta ratusan warga yang telah memadati area pendopo.

Apresiasi untuk Suku Tengger: Penjaga Tradisi Leluhur

Dalam sambutannya, Gus Haris menyanjung masyarakat Suku Tengger sebagai aset budaya yang sangat berharga. Ia menyebut mereka sebagai penjaga nilai-nilai tradisi dan spiritualitas yang tetap lestari di tengah arus modernisasi.

"Masyarakat Tengger adalah permata budaya Kabupaten Probolinggo. Mereka menjaga tradisi dengan sepenuh hati. Kami berharap Bromo tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan sejarah dan budayanya," ujar Gus Haris dengan penuh haru.

Namun, ia juga menyoroti belum adanya dokumentasi resmi yang merangkum sejarah dan nilai-nilai luhur masyarakat Tengger. Ia mengusulkan agar pemerintah pusat ikut mendorong riset dan penulisan sejarah Suku Tengger secara menyeluruh.

"Harapan kami ke depan, generasi muda Tengger bisa mengenal akar sejarahnya dengan lebih utuh. Jika warisan ini terarsipkan dengan baik, maka Bromo bisa menjadi destinasi budaya yang mendunia," imbuhnya.

Fadli Zon Dukung Pelestarian Budaya Bromo

Menanggapi sambutan tersebut, Menteri Fadli Zon menyatakan komitmennya untuk memperkuat upaya pelestarian budaya lokal di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan Bromo. Ia memuji harmoni antara alam dan budaya yang dijaga oleh masyarakat Tengger sebagai contoh nyata kearifan lokal yang perlu diangkat ke panggung dunia.

“Ini bukan hanya ritual keagamaan, tetapi cerminan peradaban yang harus kita lestarikan. Kementerian Kebudayaan siap mendukung penuh upaya pelestarian budaya dan sejarah Tengger,” ungkapnya.

Ia juga menyinggung potensi Yadnya Kasada sebagai daya tarik wisata spiritual dan edukatif yang dapat menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara, bila dikemas secara inklusif dan berkelanjutan.

“Indonesia punya banyak cerita, dan Suku Tengger adalah salah satunya yang sangat penting untuk dikenalkan kepada dunia,” tutup Fadli Zon.

Perayaan Kasada 2025 kali ini pun menjadi momen penguat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adat dalam menjaga warisan leluhur. Harapan pun mengalir agar nilai-nilai sakral Yadnya Kasada dapat terus hidup, bukan hanya sebagai tradisi tahunan, tetapi sebagai bagian dari jati diri bangsa.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama