Kediri, sergaponline.online – Antusiasme siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK terlihat jelas pada hari kedua pengambilan Personal Identification Number (PIN) untuk keperluan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Terpantau, ratusan siswa dari berbagai SMP di Kediri mulai mendatangi sekolah-sekolah tujuan untuk menyerahkan berkas verifikasi.
Pantauan di lapangan menunjukkan antrean panjang terjadi di beberapa sekolah favorit, seperti SMAN 1 Mojo dan SMKN 1 Kota Kediri, kemarin (3/6). Para siswa tampak membawa berkas lengkap, termasuk Surat Keterangan Lulus (SKL) yang sudah dibagikan mayoritas sekolah sehari sebelumnya.
Namun, meski SKL bukan lagi kendala utama, satu persoalan teknis masih muncul di tahap awal ini: keakuratan titik koordinat rumah siswa. Hal ini penting karena sistem zonasi menjadi salah satu jalur utama dalam PPDB.
Wakil Kepala Kesiswaan SMKN 1 Kota Kediri, M. Ali Masrori, mengungkapkan bahwa tim verifikator sekolah menemukan banyak perbedaan lokasi saat mencocokkan data koordinat yang dikirim siswa.
“Sebagian besar menggunakan ponsel untuk menentukan lokasi, namun terkadang tidak tepat. Ada yang bergeser beberapa rumah, bahkan sampai salah RT,” jelasnya.
Meski demikian, pihak sekolah tetap memberikan pendampingan. Di depan monitor komputer, siswa dan operator bersama-sama mengecek ulang koordinat yang telah ditentukan. Jika masih terjadi perbedaan, siswa akan diarahkan untuk memperbaiki agar sesuai dengan alamat yang tercatat di KK (Kartu Keluarga).
“Kalau belum ditemukan kesepakatan posisi yang pas, biasanya kami konsultasikan ke cabang dinas,” ujarnya.
Koordinasi antara sekolah dan cabang dinas pun terus diperkuat, mengingat validitas data menjadi kunci dalam kelancaran PPDB berbasis sistem online ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Kota Kediri, Achmad Wartjiantono, menjelaskan bahwa batas waktu distribusi SKL ditetapkan maksimal Selasa (3/6) untuk seluruh SMP negeri, agar tidak menghambat proses pengambilan PIN oleh siswa.
“Beberapa SMP negeri hari ini sudah membagikan SKL, sisanya kemarin. Jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda,” ungkap Anton.
Dari data sementara, jumlah siswa yang telah berhasil memverifikasi dan menerima PIN di tujuh SMA negeri dan tiga SMK negeri di Kota Kediri mencapai 617 siswa hingga pukul 14.00. Ini melonjak tajam dibanding hari pertama (2/6) yang hanya mencapai belasan.
Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Kabupaten Kediri. Kepala SMAN 1 Mojo, Arief Syah Putra, menyebut lonjakan signifikan terjadi pada hari kedua.
“Kalau hari pertama hanya empat siswa, kemarin mencapai 67 yang datang dan langsung verifikasi,” ujarnya. Di sekolah tersebut, PIN bisa dicetak sehari setelah proses verifikasi selesai.
Arief yang juga menjabat sebagai plt Kepala SMAN 1 Kota Kediri (Smast) menyampaikan, di sekolah kota jumlah peminatnya juga sangat tinggi. Di hari kedua kemarin, total 107 siswa telah mengurus pengambilan PIN di sekolah tersebut.
Ia menambahkan bahwa proses pengambilan PIN relatif berjalan lancar, tidak ditemukan hambatan serius selain persoalan koordinat rumah yang menjadi perhatian tersendiri.
"Kami berharap orang tua juga ikut membantu anak-anak memastikan data akurat, khususnya alamat dan titik rumah," pungkasnya.
PPDB tahun ini memang menekankan pada ketepatan data dan kejujuran, mengingat sistem digital yang digunakan sangat bergantung pada validitas input dari siswa. Jika tidak teliti sejak awal, risiko terhambatnya proses seleksi cukup besar.(red.al)
Posting Komentar